Gandarusa Vulgaris (suku: Acanthaceae) merupakan jenis tanaman berbentuk semak, percabangannya banyak, mulai dari dekat pangkal batang, cabang muda berwarna ungu gelap dan akan berubah warna menjadi cokelat mengkilat setelah tua.
Daun tunggal, letak berhadapan, berbentuk lanset, panjang 5-20 cm, lebar 1-3,5 cm, tepi rata, ujung meruncing, pangkal berbentuk biji, bertangkai pendek antara 5-7,5 cm, dan berwarna hijau gelap. Bunga kecil berwarna putih, panjang 1,5 cm, tersusun dalam rangkaian berupa malai atau bulir yang menguncup, berambut menyebar dan keluar dari ketiak daun atau ujung tangkai. Buah berbentuk bulat panjang sampai menjorong, panjangnya sekitar 1,3 cm. Bagian yang dimanfaatkan untuk obat adalah daunnya.
Kandungan kimia: minyak atsiri, kalium, dan alkaloid
Khasiatnya:
Melancarkan peredaran darah, Anti rematik, Luka tarpukul, Patah tulang, Rematik, Bisul, Borok, Koreng, Eksim, Penurun panas, menstimulasi muntah,sakit kepala, kelumpuhan otot wajah, serta sakit mata dan telinga.
Cara pemakaian atau menggunakannya:
- Untuk luka memar, keseleo, rematik, patah tulang: Rebus daun gandarusa segar 30-60 gram atau yang kering 15-30 gram dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring, lalu minum pada waktu pagi dan sore hari, masing-masing setengah gelas.
- Untuk melancarkan peredaran darah, anti rematik, merangsang muntah: Rebus daun gandarusa segar 30-60 gram atau tumbuk dan peras, lalu gunakan air yang terkumpul. Jika memakai yang sudah dikeringkan, rebus daun kering 15-30 gram atau akar kering 3-10 gram.
- Cara pemakaian untuk obat luar:
Tumbuk daun gandarusa segar, lalu tempelkan ketempat yang sakit, seperti tulang patah, bengkak, terkilir, pembengkakan kelenjar, dan bisul.
Gunakan air perasan daun segar sebagai obat tetes pada telinga yang sakit. Bisa juga gunakan air rebusan herbal daun gandarusa untuk mencuci koreng dan borok.
Catatan penting
Wanita hamil dilarang memakai dan mengonsumsi ramuan dari tanaman ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar