Senin, 01 Juni 2015

TAHUKAH ANDA DENGAN SAYURAN KANGKUNG?


Benarkah Kangkung Menyebabkan Kantuk?

Siapa yang tidak mengenal kangkung? Jenis tanaman sayuran ini sangat popular dan mudah ditemukan hampir diseluruh daerah di Nusantara. Tapi tahukah anda, tanaman kangkung sejatinya berasal dari India, kemudian menyebar ke sejumlah negara, seperti Malaysia, Birma, Indonesia, Cina selatan, Australia, dan Afrika. Di China, kangkung dikenal dengan nama Weng Cai. Di negara Eropa, kangkung bisa disebut Swamp Cabbage, Water Convovulus, atau Water Spinach.

Kangkung terdiri dari dua varietas, yakni kangkung darat: Ipomea Reptans, yang sering disebut kangkung China. Dan kangkung air: Ipomea Aquatica, yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit. Yang lazim diolah dalam masakan umumnya kangkung darat karena citarasanya lebih nikmat dan daunya lebih lembut. Kangkung darat berbunga putih bersih dengan batang putih kehijauan, sementara daun dan batangnya lebih kecil dibandingkan kangkung air.
Kangkung air berbunga putih kemerahan dengan batang  berwarna hijau.

Bagi masyarakat Indonesia, kangkung merupakan jenis sayuran yang paling sering dikonsumsi. Namun begitu, tidak banyak masyarakat yang tahu mengenai khasiat kangkung. Bahkan, sebagian masyarakat ada yang melarang  keluarganya  mengonsumsi tanaman ini. Alasannya sederhana, mengonsumsi kangkung diyakini bisa menyebabkan kantuk. Benarkah demikian?

Seorang pakar kesehatan dari Filipina, Herminia de Guzman Ladion, memasukkan kangkung dalam kelompok "Tanaman Penyembuh Ajaib". Kangkung (Ipomea reptans) sebenarnya memiliki segudang manfaat. Selain lezat ditumis,kandungan mineral dan gizinya juga cukup tinggi. Selain itu, daun dan akar tanaman yang bisa ditemukan di rawa-rawa ini juga memiliki khasiat ampuh. Ia mampu mengurangi menstruasi, sakit bisul dan wasir. Bahkan bisa juga untuk keramas. Kangkung juga kaya serat, sehingga baik untuk mengatasi sembelit.

Sayuran memiliki manfaat yang efektif pada tubuh apabila teknik pengolahannya tepat. Untuk kangkung, perlakuanya khusus sebab ia mudah berubah warna dan Vitaminnya mudah rusak ketika berada terlalu lama di dalam air.
Pada prinsipnya, setiap orang boleh mengonsumsi kangkung asalkan dalam porsi yang wajar. Untuk setiap kali makan sekitar 100 gram. Nilai nutrisi setiap 100 gram kangkung yang direbus tanpa garam mengandung air 91,2 gr, energi 28 kkal, protein1,9gr, lemak 0,4 gr, karbohidrat 5,63 gr, serat 2 gr, dan ampas 0,87gr.

Kangkung juga kaya Vitamin A, B, C, mineral, asam amino, kalsium, fosfor, karoten, dan Zat besi. Karena berbagai kandungan itu kangkung memiliki sifat antiracun, peluruh, perdarahan, diuretik (pelancar kencing), anti radang, dan sedatif (penenang atau obat tidur). sebab itu, tidak heran bila kita mudah mengantuk setelah makan banyak dengan menu kangkung.

Dan karena sifat-sifatnya inilah yang membuat kangkung memiliki khasiat antara lain mengurangi haid yang terlalu banyak, mengatasi keracunan makanan , kencing darah, anyang-anyangan (kencing sedikit-sedikit dan rasanya nyeri), meng hilangkan ketombe dan wasir berdarah.

Sebagai obat luar, kangkung bisa digunakan untuk mengobati bisul, kapalan, dan radang kulit bernanah.
Kandungan kangkung yang bermanfaat membuat tanaman ini berfungsi sebagai obat tradisional.

Berikut cara mudah memanfaatkan khasiat kangkung:

1. Ketombe: Ambil daun kangkung secukupnya, rendam dalam air semalam hingga airnya tampak kebiruan. Dan air ini lah yang digunakan untuk keramas.

2. Mimisan: Ambil seikat kecil daun kangkung segar, cuci bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tambah kan sedikit gula, lalu seduh dengan air panas. Setelah dingin, saring dan minum dua kali sehari. 

3. Sakit gigi: Ambil segenggam akar kangkung,  lalu tambah kan setengah sendok teh cuka dan rebus dengan segelas air. Setelah dingin, saring dan gunakan airnya untuk berkumur.

4. Sariawan: Cuci daun kangkung secukupnya, lumatkan, dan tambahkan segelas air plus sedikit garam. Peras dan saring, lalu pakailah air perasan untuk berkumur.

5. Pusig-pusing sebelah: Tumbuk segenggam daun kangkung  hingga halus. Tambahkan air secukupnya ditambah sedikit garam, lalu disaring. Tambahkan madu. Minum satu kali sehari sekaligus.

6. Ambeiyen: Ambil 3 genggam akar kangkung, cuci, lalu rebus dengan tiga gelas air hingga tinggal separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum dua kali sehari sebanyak tiga perempat gelas.

7. Cacar air: Cuci bersih setengah genggam akar kangkung, rebus dengan dua gelas air hingga menjadi tiga perempat. Setelah dingin, saring lalu minum dua kali sehari sebanyak tiga perempat gelas.

8. Frambusia (patek): Cuci bersih tiga perempat genggam akar kangkung, lalu rebus dengan tiga gelas air, biarkan mendidih hingga tinggal tiga perempat bagian. Setelah dingin, saring dan minum 3 kali sehari sebanyak tiga perempat gelas. 

9. Bisul: Cuci 20 lembar daun kangkung, lalu giling halus. Beri air garam secukupnya, kompreskan pada bisul, lalu balut. Lakukan dua kali sehari.

10. Sembelit: Cuci bersih setengah genggam daun kangkung  segar, lalu kukus. Bisa juga langsung dimakan sebagai lalapan. Lakukan dua kali sehari.

11. Susah tidur: Sediakan satu genggam batang dan daun kangkung, lalu tumis. Makan tumisan kangkung bersama-sama nasi. Lakukan dua hari sekali.

12. Melancarkan air seni: Siapkan segenggam akar kangkung, cuci bersih, dan rebus dalam dua gelas air hingga tinggal separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum sekali dalam sehari.

13. Urat saraf lemah (neurasthenia): Siapkan sepertiga genggam daun kangkung, seperempat genggam batang kangkung, dan seperempat akar kangkung. Setelah dicuci tumbuk hingga halus. Tambahkan setengah cangkir air matang dan satu sendok makan madu. Kemudian peras dan saring. Minum tiga kali sehari. 

14. Mengurangi haid: Ambil sekira 50 gram daun kangkung segar, beri sedikit air. Lalu, tumbuk halus dan saring. Tambahkan satu sendok makan madu. Minum sehari sekali dan ulangi selama enam hari berturut-turut sampai sembuh. 
Selamat mencoba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar